Selama lebih dari
beberapa abad IQ dianggap sebagai pengukur kapasitas inteligensi
seseorang. Namun, baru-baru ini sebuah penelitian menyangkal mitos
tersebut.
Seperti dilansir The Telegraph,
peneliti menemukan lebih dari tiga variabel dibutuhkan untuk mengetahui
kapasitas otak seseorang. "Kita menemukan orang yang lemah sekali dalam
bernalar namun sangat brilian dalam mengingat sesuatu atau seseorang
yang pandai berbahasa namun selalu kalah dalam menyampaikan pendapat.
Menurut Dr. Roger Highfield, peneliti IQ dan kolumnis The Telegraph, Hal ini menunjukkan bahwa IQ bukanlah satu-satunya alat untuk mengukur tingkat inteligensi seseorang,"
Penelitian ini pertama
kali dilakukan The Telegraph dan New Scientist pada tahun 2010 lalu.
Lebih dari 110 ribu orang dites kemampuan kognitifnya dalam waktu 30
menit.
Dari hasil penelitian
tersebut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa ada tiga variabel yang
menentukan tingkat inteligensi seseorang dan IQ bukanlah salah satu di
antaranya. Variabel tersebut adalah ingatan jangka pendek, kemampuan
bernalar, dan ketrampilan secara lisan.
"Setidaknya ada tiga hal
yang harus Anda teliti untuk mengetahui tingkat kognitif seseorang,
yaitu ingatan jangka pendek, kemampuan bernalar, dan ketrampilan secara
lisan," jelas Dr Highfield.
Selain menemukan fakta
tersebut, peneliti juga mendapatkan kesimpulan yang menarik. Seperti
orang yang teratur mengoperasikan komputer mempunyai kemampuan bernalar
dan ingatan jangka pendek lebih tinggi. Untuk mereka yang merokok dan
selalu memiliki rasa cemas dalam dirinya, memiliki kemampuan ingatan
jangka pendek yang lemah.
0 komentar:
Posting Komentar