Jika
menjadi orang kaya dengan miliaran harta pasti akan sangat menyenangkan
bukan? Sudah pasti Anda dapat membeli apa saja dan pergi kemana pun
sesuai keinginan sendiri. Di titik itu, tak akan terbayang bahwa orang
super kaya juga bisa menelan pahitnya kebangkrutan dan kemiskinan.
Di
dunia ini tentunya banyak juga miliarder kaya dan sukses yang kemudian
harus rela menerima nasib buruk yang akibat tak bisa menahan badai
ekonomi. Tak hanya itu, keserakahan justru menjerumuskan Anda masuk pada
kelamnya kemiskinan. Namun yang lebih parah, sebagian dari miliarder
ini bahkan harus menjalani sisa hidupnya di balik jeruji besi. Berikut
ini ada kisah 5 miliuner kaya yang harus kehilangan seluruh hartanya.
1. Patricia Kluge
Ia
adalah salah satu korban krisis ekonomi pada tahun 2008. Patricia Kluge
merupakan Istri dari mendiang miliarder John Kluge ini membeli kebun
anggur seluas 960 hektare, setelah bercerai pada 1990. Dia meminjam
hampir US$ 70 juga untuk melengkapi fasilitasnya. Akan tetapi dia
bangkrut saat krisis real estate melanda. Dengan terpaksa properti yang
dimilikinya harus ditutup. Tebak siapa yang membeli properti tersebut?
Tak lain tak bukan adalah Donald John Trump, yaitu seorang wirausahawan,
pionir program pertelevisian dan pebisnis yang sukses dari Amerika
Serikat.
2. Allen Stanford
Pria
dengan nama lengkap Robert Allen Stanford ini merupakan mantan pimpinan
Stanford Financial Group hingga akhirnya dihukum setelah diketahui
dirinya mengorganisir sebuah konspirasi keuangan. Dia mencuri uang dari
para investor dan menyalahgunakan dana tersebut hanya untuk mendukung
gaya hidupnya yang super mewah. Saat ini dirinya tengah menjalani
hukuman selama 110 tahun setelah terbukti bersalah pada 6 Maret 2012
atas tuduhan kuat aksi penipuan. Skema Ponzi secara keseluruhan tercatat
bernilai US$ 7 miliar dalam bentuk sertifikat deposito. Salah satu
narapidana sempat menyerangnya dan membuatnya jadi setengah buta.
3. Alberto Vilar
Alberto
Vilar, alias, Albert Vilar, adalah seorang investor Amerika dan
dermawan dari West Orange, NJ, terutama dikenal sebagai pelindung dari
opera. Ia dikenal sebagai dermawan karena sumbangannya pada
perusahaan-perusahaan opera, organisasi-organisasi seni, dan
lembaga-lembaga pendidikan di beberapa wilayah dunia. Pada 1979, dia
mendirikan perusahaan investasi Amerindo dengan mitranya Tanaka.
Kekanyaannya mencapai US$ 1 miliar pada 2001. Setelah itu, dia dihukum
atas tuduhan pencucian uang, penipuan dana investasi penipuan sekuritas,
dan berbagai penipuan lainnya. Sebagian hasil kejahatannya tersebut
digunakan sebagai dana sumbangan. Pada November 2009, dia akhirnya
dihukum 9 tahun penjara.
4. Sean Quinn
John
Ignatius Quinn, umumnya dikenal sebagai Seán Quinn, adalah seorang
pengusaha Irlandia dan konglomerat. Pada tahun 2008 ia adalah orang
terkaya di Irlandia, namun pada tahun 2011 ia mengajukan kebangkrutan.
Ternyata ia adalah miliarder yang pernah menempati peringkat ke-164
orang terkaya versi Forbes ini kehilangan seluruh kekayaannya akibat
hantaman krisis ekonomi pada 2008. Sebesar US$ 6 miliar kekayaan yang
dihasilkannya dari kerajaan bisnis mata uang, manufaktur dan asuransi,
The Quinn Group. Dia kehilangan semuanya setelah menginvestasikan 25
persen dananya di Anglo Irish bank, menggunakan dana pinjaman dari
Anglo. Saham-sahamnya anjlok dan jadi tak berharga, menyebabkannya
berhutang US$ 3,85 miliar ke lembaga milik Anglo Irish Bank, Irish Bank
Resolution Corporation. Dia diketahui sebagai miliarder ternama sejak
1970, dan saat ini dikenal sebagai pengusaha paling bangkrut sejak
krisis ekonomi global 2008.
5. Bjorgolfur Gudmundsson
Bjorgolfur
Gudmundsson adalah ketua dan mantan pemilik West Ham United FC.
Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai pemilik sekaligus CEO West Ham
United FC. Dia dan anaknya Thor pernah menjadi dua orang paling kaya di
Islandia, Thor berada di peringkat pertama. Dirinya pernah memiliki
pendapatan sebesar US$ 1,1 miliar namun menyusut hingga ke titik nol
saat mitra bisnis Thor dihantam krisis kredit di negaranya. Gudmundsson
ditunjuk sebagai salah satu penyebab bencana tersebut karena
keterlibatannya pada kegiatan-kegiatan ilegal seperti penipuan dan
penggelapan uang di masa lalu. Dia diumumkan bangkrut oleh pengadilan
Islandia dengan tumpukan hutang sebesar 96 miliar ISK (Krona Islandia).
0 komentar:
Posting Komentar