Uang, Siapa yang tidak
mengenal uang. Sebuah benda yang bisa menjadi harta berguna, bisa juga
jadi petaka. Kali ini serupedia mencoba menelusuri proses pembuatan
yang mungkin selama ini kita penasaran bagaimana proses pembuatannya.
Untuk lebih jelasnya, yuk kita telusuri proses pencetakan uang di Perum
Percetakan Uang RI (Peruri), Karawang, Jawa Barat.
Ternyata tidak sembarang
orang bisa masuk ke kawasan percetakan uang tersebut. Harus benar-benar
orang yang terdaftar sudah membuat janji atau khusus undangan Peruri
yang bisa memasuki kawasan ini.
Lapisan pengamanan yang
ketat akan Anda hadapi sejak melangkahkan kaki di sini. Itu pun baru
memasuki arena gerbang utama Peruri. Jangan bayangkan saat memasuki
gedung produksi percetakan uangnya, banyak persyaratannya!
Kali pertama yang Anda
harus lakukan bila ingin memasuki areal proses produksi percetakan uang
ini, Anda harus meninggalkan segala bentuk teknologi digital yang Anda
bawa antara lain telepon genggam (handphone) dan alat perekam gambar
seperti kamera digital. Tidak hanya itu, uang dan dompet pun harus
diamankan terlebih dahulu. Tapi jangan khawatir, barang-barang yang Anda
tinggalkan tersebut akan disimpan di loker yang sudah disediakan di
depan pintu masuk dan kunci loker Anda yang bawa.
Setelah itu, barulah
Anda boleh memasuki pintu putar gedung. Usai melewati pintu putar, Anda
akan langsung menjumpai sejumlah etalase yang dipajang di dalamnya
sejumlah produk pabrikan Peruri. Mulai dari uang kertas dan uang logam
yang telah diproduksi Peruri dari awal hingga terbaru, kertas berharga
nonuang seperti perangko, pita cukai, passport, sertifikat tanah,
ijazah, materai, serta dipajang juga maket arsitektur denah kawasan
Peruri.
Usai puas menikmati
pajangan-pajangan di sejumlah etalase tersebut, lalu Anda bisa beranjak
ke lantai dua. Bisa menaiki tangga maupun lift. Di lantai dua inilah
Anda bisa melihat secara langsung bagaimana uang diproduksi, mulai dari
tahapan awal hingga akhir produksi.
Berikut tahapan proses percetakan uang kertas:
1.Proses Plat Cetak Intaglio/Galvano (Engraving Process)
Ini merupakan tahap awal
dari proses percetakan uang kertas. Butuh waktu tiga hingga lima bulan
untuk membuat plat cetak uang tersebut.
2.Proses Roll Sablon Intaglio (Inking Schablon Process)
Setelah membuat plat
cetak, lalu beranjak ke proses pemberian tinta roll mesin penggulung
atau alat pemutar untuk mencetak uang.
3.Proses Cetak Uang Kertas Tahap Cetak Rata (Offset Process)
Setelah plat dan roll
pencetak uang sudah siap, maka kini dimulailah tahap pencetakan uang ke
kertas. Satu kertas lembar besar tersebut memuat 45 – 50 bilyet (lembar)
uang. Untuk lembaran uang Rp1.000, Rp2.000, dan Rp5.000 memuat 50
bilyet per kertas. Sedangkan untuk lembaran uang Rp10.000 hingga
Rp100.000 memuat 45 bilyet per kertas. Ini merupakan tahap di mana
pemberian warna dasar uang.
4.Proses Cetak Uang Kertas Tahap Cetak Dalam (Intaglio Process)
Setelah kertas diberi
warna dasar, kemudian dilanjutkan dengan pencetakan kertas di lembar
bagian dalam atau di lembar sebaliknya. Namun sebelum mencetak bagian
dalam, kertas yang telah diberi warna dasar terlebih dahulu dikeringkan
selama satu hari.
5.Proses Pemeriksaan Lembar Besar (Inspection Process)
Setelah dua bagian
kertas telah dicetak, lalu dilakukanlah pemeriksaan uang. Pemeriksaan
ini dilakukan secara manual oleh karyawan guna melihat apakah ada
kerusakan dalam proses produksi. Bila diketahui ada yang rusak atau
cacat, maka pada lembaran yang rusak itu akan ditandai dengan coretan.
6.Proses Cetak Nomor (Numbering Process)
Usai diperiksa secara
manual, maka dilanjutkan dengan pemberian nomor uang. Nomor uang ini
disesuaikan dengan pesanan Bank Indonesia (BI). Terdapat tiga mesin
putar pencetak nomor yang telah diisi dengan plat nomor masing-masing
uang.
Setelah pencetakan
nomor, maka uang kertas tersebut harus diperiksa kembali guna mengecek
kebenaran dan keabsahan nomor uang tersebut.
7.Proses Penyelesaian (Cutpack Process)
Ini merupakan tahapan
akhir dari segala proses pencetakan uang kertas. Proses ini terbagi dua
yaitu proses penyelesaian secara mekanis dan manual. Secara mekanis,
kertas lembar besar tersebut kini dipotong menggunakan mesin pemotong
kertas. Secara manual, lembaran uang diperiksa kembali langsung oleh
sejumlah pekerja yang didominasi perempuan. Pada tahap akhir ini pulalah
lembaran-lembaran uang yang rusak atau cacat dilubangi untuk kemudian
dihancurkan.
Demikianlah tahapan proses pencetakan uang, ternyata tidak semudah yang kita bayangkan selama ini bukan?
Perlu diketahui, bahan
uang kertas asli dari Bank Indonesia (BI) yang beredar di pasaran selama
ini terbuat dari bahan katun, sehingga tidak mudah luntur, kusam, dan
robek. Jadi jangan tertipu dengan uang palsu yang tentunya proses
pembuatannya lebih cepat, namun uang hasil cetakannya pun akan lebih
cepat kusam, luntur, dan rusak.
Untuk pesanan domestik,
Peruri hanya melakukan proses produksi, sedangkan bahan diperoleh dari
BI. Sementara untuk pemesanan luar negeri, seperti pemesanan uangNepal,
Somalia, dan Mauritius, Peruri sendirilah yang menyiapkan segala
sesuatunya, termasuk bahan kertas.
Jadi, mulai sekarang hargailah berapa sen pun uang yang Anda punya.
0 komentar:
Posting Komentar