Sejarah mencatat masih banyak diktator yang hingga kini masih berkuasa,
meskipun banyak pula yang telah jatuh. Beberapa diktator kejam setelah
jatuh dianggap sebagai buah busuk dalam generasi bangsanya, dimana
rakyat akan mengenangnya sebagai sosok yang hina dan memalukan. Tetapi
hal itu tidak berlaku bagi semuanya, karena ternyata banyak juga yang
menganggapnya sebagai pahlawan bangsa. Mengapa orang yang telah
menghilangkan nyawa begitu banyak manusia dan mendirikan rezim
pemerintahan yang represif dianggap sebagai pahlawan? Tidak ada yang
tahu pasti jawabannya. Mungkin saja karena ketika mereka memerintah
rakyat merasakan kemakmuran meskipun semu. Berikut beberapa diktator
kejam yang dianggap pahlawan, dilansir dari mbakbro.com
Josef Stalin, Uni Soviet
Meskipun kekejaman para diktator di seluruh dunia digabungkan, mungkin
masih akan kalah oleh kekejaman mantan pemimpin Uni Soviet ini.
Sejarawan memperkirakan paling sedikit 20 juta nyawa menjadi korban
selama Stalin memerintah. Yang paling terkenal mungkin adalah
perintahnya untuk melakukan pembantaian massal di Ukraina yang kala itu
adalah bagian dari Uni Soviet. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa
‘Holodomor’ atau ‘Silent Massacre’ antara tahun 1932-1933 yang memakan
korban jiwa setidaknya 3,5 juta jiwa.
Tetapi Stalin bukannya tanpa prestasi karena di bawah pemerintahannya
Rusia mampu mengalahkan Nazi Jerman setelah peperangan Battle of
Stalingrad. Dengan kata lain, meskipun Stalin kejam tetapi dia mampu
mengalahkan diktator lain yang dianggap lebih kejam, yaitu Hitler. Hal
inilah yang dianggap sebagai alasan mengapa sebagian penduduk Rusia
masih menganggapnya sebagai pahlawan. Terbukti pada polling yang
dilakukan di tahun 2011 oleh Carnegie Endowment, sebanyak 45% penduduk
Rusia setuju apabila Stalin diangkat sebagai pahlawan.
Fransisco Franco, Spanyol
Francisco Franco adalah diktator fasis paling kejam dalam sejarah negara
Spanyol. Dalam masa pemerintahannya, sekitar 114.000 nyawa penduduk
Spanyol hilang hanya dalam waktu 3 tahun. Peristiwa ini hingga sekarang
dikenang dengan nama ‘White Terror’. Selain itu, Franco juga
memerintahkan sekitar 500.000 orang untuk dimasukkan kamp konsentrasi.
Tetapi sekali lagi karena alasan bahwa Franco telah menyelamatkan
Spanyol dari komunisme, hingga sekarang banyak rakyat Spanyol yang
menganggapnya sebagai pahlawan. Pada tahun 2006, polling yang dilakukan
oleh majalah terkenal Spanyol, El Mundo, menunjukkan bahwa sepertiga
dari penduduk Spanyol membenarkan tindakan Franco padahal mahkamah
tinggi Spanyol telah menyatakan bahwa Franco telah melakukan kejahatan
kemanusiaan.
Ferdinand Marcos, Filipina
Antara tahun 1965 hingga 1986, negara Filipina bisa diibaratkan sebagai
ladang mengeruk harta pribadi bagi Ferdinand Marcos dan kroninya. Selama
masa pemerintahannya, kurang lebih 3.300 aktifis hilang diculik
sementara sekitar 70.000 lainnya dimasukkan penjara. Selain itu
Transparency International menobatkannya sebagai koruptor nomor 2 yang
pernah ada di dunia. Karena itu memang agak mengejutkan jika kemudian
sebagian rakyat Filipina menganggapnya sebagai pahlawan.
Tetapi memang itulah yang terjadi. Meskipun Filipina tidak pernah secara
nyata menjadi sasaran paham komunis, tetapi rakyat Filipina menganggap
Marcos sebagai penyelamat mereka dari komunisme. Pada tahun 2011 rakyat
Filipina bahkan menginginkan agar jasad Marcos yang selama ini tidak
boleh dimakamkan di negaranya untuk dikuburkan di makam pahlawan.
Nicolae Ceausescu, Romania
Dibawah tirani kepemimpinannya, sejak usia 10 tahun anak-anak telah
diambil paksa dari orangtuanya untuk dijadikan polisi rahasia.
Dimana-mana rakyat kurang gizi dan setiap tahun sekitar 15.000 orang
dibunuh atas perintahnya. Bahkan ketika akhirnya digulingkan dari
kekuasaannya pada tahun 1989, pihak militer segera mengeksekusinya untuk
mengurangi kemarahan rakyat.
Tetapi itu dulu, ketika pada tahun 2010 sebuah polling dikeluarkan oleh
Romanian Institute for Evaluation and Strategy (IRES) hasilnya sangat
mengejutkan karena sebanyak 63 persen responden menyatakan bahwa mereka
hidup lebih nyaman ketika Ceausescu memerintah. Hal ini agak aneh
mengingat pemerintahannya yang korup dan represif yang menyebabkan
Rumania kini menjadi salah satu negara paling miskin di Eropa dimana
korupsi merajalela.
0 komentar:
Posting Komentar