1. Awan Pirokulumus
Awan Pirokumulus adalah
fenomena yang berhubungan dengan panas yang terbentuk akibat panas yang
meluas dan intens di suatu daerah sehingga membentuk Awan Kumulus.
Gunung berapi, kebakaran hutan, dan ledakan nuklir ( dalam bentuk awan
cendawan) adalah penyebab utama terjdinya awan pirokumulus.
2. Debu Intan (Diamond Dust)
Fenomena ini sangat
berhubungan dengan Halo. Diamond Dust adalah kabut yang terbentuk dari
butiran/tetesan air yang membeku. Fenomena ini paling sering diamati di
Antartika dan Arktik, dan beberapa daerah yang suhu udaranya dibawah
titik beku. Di daerah kutub, debu intan ini dapat terlihat selama
beberapa hari tanpa gangguan.
3. Vigra
Virga adalah fenomena
yang terjadi saat kristal es di awal jatuh dan menguap sebelum
menyentuh tanah akibat tekanan udara yang meningkat saat tanah. Hal ini
sangat umum terjadi di padang pasir dan di daerah beriklim sedang. Virga
muncul seperti ekor atau jejak dari awan yang menggapai permukaan
tanah, kadangkala membentuk awan seperti ubur-ubur.
4. Pelangi Api
Fenomena atmosfer yang
dikenal dengan circumhorizon arc atau fire rainbow (Pelangi Api), akan
muncul ketika matahari berada tinggi (lebih dari 58derajat di atas
angkasa). Cahaya matahari menembus lurus dan menyinari awan sirrus yang
berisi kristal-kristal es dan membentuk efek prisma, sehingga terlihat
pelangi yang berbentuk seperti api.
5. Green Ray
Green Ray juga dikenal
dengan nama Green Flash. Fenomena ini muncul sangat singkat sebelum
Matahari benar-benar tenggelam dan setelah Matahari terbit. Fenomena ini
muncul sebagai kilatan atau cahaya hijau diatas Matahari yang
berlangsung sangat cepat, biasanya tak lebih dari 1 atau 2 detik. Hal
ini muncul karena pembiasan cahaya atmosfer. Green Ray dapat diamati
dari berbagai ketinggian, bahkan dari pesawat terbang.
0 komentar:
Posting Komentar