Rabu, 01 Maret 2017

9 Daerah Misterius di Bumi yang ‘Dirahasiakan’ Google Earth

9 Daerah Misterius di Bumi yang ‘Dirahasiakan’ Google Earth


Google Earth memungkinkan kita ‘mengintip’ Bumi dari angkasa. Dengan program yang dibuatnya yakni, globe
virtual. Pengguna bisa mencari lokasi yang diinginkanya, menjelajah kota, bahkan memasuki halaman belakang orang lain secara virtual.
Ternyata, tak semua area di dunia bisa diintip menggunakan Google Earth. Ada banyak yang dirahasiakan. Penampakannya pun dihitamkan atau dibuat acak. Beberapa bisa dipahami. Misalnya, situs lokasi pangkalan militer, kediaman keluarga kerajaan, atau seluruh wilayah Korea Utara.
Namun, beberapa lokasi yang di-blur justru menimbulkan kecurig
aan. Beberapa dari mereka bahkan menjadi subjek teori konspirasi. Berikut 9 di antaranya, seperti yang dikutip dari liputan6.com:

1. Pacific Northwest, AS

Situs ini adalah lokasi dari program kontroversial: (High Frequency Active Auroral Research Program), yang berlokasi di dekat perbatasan Washington dan Oregon.
HAARP adalah program riset yang dirancang untuk menganalisis ionosfer — 85 km hingga 600 km dari permukaan Bumi. Terutama, untuk meningkatkan sistem komunikasi dan sistem pengawasan, baik untuk kepentingan sipil maupun pertahanan.
Program tersebut didanai Angkatan Udara AS, Angkatan Laut, University of Alaska dan the Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).
Namun, menurut rumor yang beredar, HAARP yang bekerja sama dengan FEMA (Federal Emergency Management Agency) memiliki agenda tersembunyi.
HAARP telah lama jadi target teori konspirasi, pusat spekulasi liar bahwa program tersebut dirancang untuk mengendalikan cuaca, bahkan lebih buruk lagi: gempa.
Pada 2010, Presiden Venezuela saat itu, Hugo Chavez, menuding AS menggunakan HAARP atau semacam itu untuk memicu gempa 7,0 SR di Haiti yang merenggut 200 ribu jiwa.
Selain dituding bisa menyebabkan gempa, HAARP juga dihubung-hubungkan dengan anomali cuaca yang dapat mengakibatkan banjir, kekeringan, dan badai. Atau dengan kata lain, HAARP dianggap sebagai ‘senjata rahasia’ AS

2. Kilang Szazhalombatta, Hungaria

Orang-orang merasa aneh ketika melihat penampakan sejumlah bagian kilang di Hungaria di Google Earth diedit habis-habisan, sehingga hanya tersisa warna hijau. Tak terlihat gedung, bahkan denah apapun. Anehnya, spekulasi beredar bahwa wilayah yang ditutupi warna hijau tersebut aslinya adalah lahan berumput. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, apa sesungguhnya yang ada di balik rerumputan tersebut?

3. Dam Keowee, AS

Dam Keowee adalah bendungan buatan manusia di negara bagian South Carolina, Amerika Serikat. Tujuannya untuk mendukung penyediaan energi bagi perusahaan listrik Duke Energy. Lokasi itu juga dijadikan tempat rekreasi.
Namun, penampakan bendungan tersebut di Google Earth dibuat sangat kabur. Meski pihak pemerintah AS belum mengonfirmasi, muncul dugaan dam tersebut membantu operasional Nuclear Station. Mereka yang paranoid dengan nuklir bahkan menjulukinya sebagai ‘America’s Fukushima’ — Fukushima-nya Amerika.
Fukushima adalah reaktor nuklir milik Jepang yang luruh akibat gempa dahsyat 9 skala Richter dan tsunami yang menyusul tak lama kemudian pada 11 Maret 2011.
Insiden tersebut memicu krisis nuklir terparah Negeri Sakura, setelah bom atom Hiroshima dan Nagasaki di penghujung Perang Dunia II.

4. Wilayah Misterius di Tundra Siberia

Salah satu wilayah yang dirahasiakan di Google Earth terletak di tundra Siberia, yang masuk wilayah Rusia. Lokasi tersebut diyakini berada di dekat Egvekinot, wilayah tetangga Alaska di seberang Selat Bering.
Pada 1986, Pemerintah secara resmi menyatakan telah menutup puluhan kota dan desa di seluruh negeri — yang ditinggali 1 juta penduduk. Yang mencurigakan adalah fakta bahwa nama-nama kota tersebut diikuti nomor misterius. Misalnya, Krasnoyarsk-26, Tomsk-7 dan Arzamas-16. Diduga, itu adalah pemukiman bagi koloni para insinyur nuklir yang berhasil mengakhiri dominasi AS di bidang tersebut.
Apakah tundra yang dirahasiakan di Google Earth ada kaitannya dengan itu?
Sejumlah pengguna internet yakin, bisa jadi situs tersebut adalah salah satu kota rahasia misterius yang diambil alih oleh pemerintah selama era Perang Dingin. Atau jangan-jangan, wilayah yang ditutup merupakan stasiun radar atau pencegat rudal.

5. Faroe Island, Denmark

Meski letaknya di antara Norwegia dan Islandia, Kepulauan Faroe termasuk wilayah kedaulatan Denmark. Penduduk pulau tersebut, yang dikenal sebagai Faroese dikenal karena kecakapan mereka dalam memainkan musik.
Tak ada yang tahu mengapa sejumlah wilayah kepulauan itu penampakannya dikaburkan dalam Google Earth. Bisa jadi, itu terkait dengan masalah hak menangkap ikan.

6. Pangkalan Volkel, Belanda

Pangkalan udara tersebut nampak seperti karya seni abstrak di Google Earth. Belakangan diketahui, ada rahasia mengerikan di baliknya — yang dikonfirmasi secara eksplisit oleh mantan Perdana Menteri Belanda, Ruud Lubbers tiga tahun lalu dalam serial dokumenter National Geographic.
Di ruangan bawah tanah atau bunker markas tersebut, tersimpan 22 bom nuklir milik Amerika Serikat, termasuk B61 — salah satu utama senjata termonuklir AS yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Juga tersimpan di sana senjata pemusnah massal yang konon punya kekuatan 4 kali lipat daripada bom yang pernah dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki pada 1945. “Aku tak pernah berpikir benda-benda konyol itu masih ada di sana pada 2013.” Pada 2010, WikiLeaks juga mempublikasikan kawat diplomatik yang mengonfirmasi keberadaan senjata perang di pangkalan tersebut.

7. Gedung Michael Army Airfield (MAAF)

Situs terpencil di Utah tersebut di bawah kendali militer Amerika Serikat. Dibangun selama Perang Dunia II, lokasi itu pernah digunakan sebagai lokasi pengujian pertahanan terhadap senjata berbahaya.
Para pekerja di sana menguji banyak perangkat, untuk memastikan mereka lolos dari serangan senjata biologis, kimia, juga nuklir.
MAAF berlokasi di selatan Pangkalan Angkatan Udara Hill Air, pusat pelatihan pilot jet tempur F-16 Falcon dan di mana US Air Force menguji rudalnya. Sejumlah orang menjuluki MAAF sebagai ‘new Area 51’.

0 komentar:

Posting Komentar